Dioda
adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus dalam satu arah
saja. Karena itu, dioda dapat dimanfaatkan sebagai penyearah arus listrik,
yaitu piranti elektronik yang mengubah arus atau tegangan bolak-balik (AC)
menjadi arus tegangan searah (DC). Kata “dioda” adalah sebuah kata majemuk yang
berarti “dua elektroda”, dimana “di” berarti dua dan “oda” yang berarti
elektroda. Jadi dioda adalah dua lapisan elektroda N (katoda) dan lapisan P
(anoda), dimana N berarti negatif dan P adalah positif.
Gambar diatas menunjukkna simbol
dari dioda ideal. Sifat dasar dari dioda adalah untuk mengubah arus AC menjadi
arus DC. Dioda akan menghantarkan arus bila diberi beda tegangan. Di dalam
rangkaian elektronika dioda ideal biasanya digunakan hanya sebagai penyearah
tegangan.
Menurut kelompoknya diode digolongkan
dalam dua jenis, yaitu :
- Dioda germanium : pada dioda germanium tegangan idealnya berkisar antara 0,3 v pada suhu sekitar 25ºc.
- Dioda silicon : sedangkan pada dioda silicon tegangan idealnya berkisar antara 0,7 v pada suhu yang sama.
Yang dimaksud dengan tegangan ideal
adalah, dioda akan menghantarkan arus bila diberi tegangan sumber lebih besar
dari tegangan idealnya ( aktif ). Dan dioda tidak akan menghantarkan arus apabila
tegangan yang melaluinya lebih kecil dari tegangan idealnya. Tetapi mungkin
akan ada tegangan yang akan dialirkan oleh dioda itu, dan besarnya hanya
sebesar tegangan ideal dan besarnya tegangan ideal yang akan dialirkan
tergantung dari jenis dioda yang digunakan. Oleh karena itu dioda juga dapat digunakan sebagai
saklar pada rangkaian elektronika selain digunakan sebagai mana fungsinya yaitu
sebagai penyearah tegangan.
Gambar Rangkaian Dioda |
Kali
ini saya akan menghitung tegangan pada dioda apakah dioda tersebut aktif atau
tidak aktif dan menghitung berapa tegangan output ( Vout ) menggunakan bahasa
pemrograman pascal. Berikut ini adalah listing
programnya.
Pada
gambar rangkaian dioda saya menggunakan sumber tegangan 9Volt, R=10kΩ dan dioda bahan silicon. Program di atas terdapat
rumus untuk mencari Vak ( tegangan pada anoda dan katoda ) dan rumus untuk
mencari tegangan output (Vout). Vak merupakan rumus untuk menghitung tegangan
pada dioda jika tegangannya diatas 0,7 V maka dioda tersebut aktif.
Sesaat setelah program di run akan muncul seperti tampilan diatas, lalu akan diminta memasukkan nilai Vs dan R setelah di enter akan muncul hasil Vak yaitu 9 volt maka kondisi dioda on, dan menghasilkan tegangan output sebesar 8,3 V.
Agar
lebih mudah dalam memahaminya penulis menyertakan flowchart berdasarkan urutan langkah dari suatu proses ke proses
lainnya, berikut flowchartnya.
Penjelasan flowchart
Ketika program di run akan diminta untuk
memasukkan nilai Vs dan R, setelah ditekan enter program akan menghitung dengan
rumus yang sudah dimasukkan di dalam program yaitu Vak
= Vs – (I.R) . Jika dioda tidak aktif akan
kembali diminta untuk memasukkan Vs dan R, jika dioda aktif ( ≥ 0,7 )
maka program akan menghitung nilai Vout dengan rumus yang sudah dimasukkan
di program yaitu Vout = Vs – 0,7 kemudian program
akan menampilkan hasil dari perhitungan.
Sumber
http://rangkaianelektronika.info/dioda-jenis-dan-fungsinya/