Selasa, 01 Mei 2012


PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP ( PLTU )


                             

                                                    MAKALAH

                                                DI SUSUN OLEH :

NAMA            : MUHAMMAD SUBHAN AMARULLAH
NPM               :14410613
JUR-FAK-TH : TEKNIK ELEKTRO-TEKNOLOGI INDUSTRI-2010
BLOG             : http://startlight99.blogspot.com/

DAFTAR ISI



DAFTAR ISI …………………………….………………………………………. ii
BAB I (PENDAHULUAN)
I.1. Latar Belakang ………………………………………………………………. 1
I.2. Tujuan Penulisan …………………………………………………………….. 1
I.3. Batasan Masalah ………………………………………………….…………. 1
BAB II (PEMBAHASAN)
II.1.Teori( Cara Kerja Generator) ……………………………………………….3
1.2 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)  ……………………..……….. 4
1.3 Macam-maca,m sistem utama pada PLT ………………………………..… 8
2.1 Data Lapangan…………………………………………………….. 14

DAFTAR PUSTAKA …………………………………..……………………… 17







BAB I
1.1 Latar Belakang
Listrik di Indonesia, menurut yang dilansir dari Koran Kompas beberapa waktu yang lalu sedang krisis. Beberapa pembangkit yang seharusnya menyuplai listrik ke pulau Jawa dan Bali mengalami kerusakan atau setidaknya mengalami penurunan daya listrik. Hal ini tentu saja membuat gusar beberapa orang, terutama yang nantinya mungkin akan mengalami pemadaman. Tapi sebenarnya seberapa tahu kita terhadap masalah ini? Atau lebih umumnya, apakah anda mengetahui bagaimana sebenarnya listrik diproduksi dan didistribusikan?
Untuk menjawab pertanyaan itulah, kenapa akhirnya saya mencoba membuat artikel umum mengenai pengetahuan perlistrikan kita, dan ingin mengajak pembaca untuk lebih melihat kedalam mengenai produksi listrik, khususnya di Jawa dan Bali.
Jenis pembangkit listrik :
Sebelum kita beranjak lebih jauh, maka sebelumnya saya mau mengajak anda untuk mengenal jenis-jenis pembangkit yang ada di Dunia saat ini.
Bila kita melakukan klasifikasi dari sisi bahan bakar, maka pembangkit akan dibagi menjadi beberapa jenis yang anda pasti sudah familiar:
  • Batubara
  • Nuklir
  • Gas
  • Panas Bumi
  • Biogas
  • Matahari, dan lainnya.
Dalam makalah ini saya akan membahas tentang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
1.2 Tujuan Penulisan
  • Untuk mempermudah mahasiswa dalam memahami tentang PLTU
  • Agar mahasiswa mengerti prinsip kerja PLTU
  • Agar mahasiswa bisa mengoperasikan PLTU
  • Agar mahasiswa paham tentang cara kerja generator
1.3  Batasan masalah
Masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini meliputi definisi, gambar, macam –macam (klasifikasi), prinsip kerja, pemasangan. Hal – hal diluar dari yang disebutkan tadi tidak akan dibahas dalam makalah ini.

BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Teori
Cara Kerja Pengertian Generator; generator adalah meggunakan prinsip percobaannya faraday yaitu memutar magnet dalam kumparan atau sebaliknya, ketika magnet digerakkan dalam kumparan maka terjadi perubahan fluks gaya magnet (peribahan arah penyebaran medan magnet) di dalam kumparan dan menembus tegak lurus terhadap kumparan sehingga menyebabkan beda potensial antara ujung-ujung kumparan (yang menimbulkan listrik). syarat utama, harus ada perubahan fluks magnetik, jika tidak maka tidak akan timbul listrik. cara megubah fluks magnetik adalah menggerakkan magnet dalam kumparan atau sebaliknya dengan energi dari sumber lain, seperti angin dan air yang memutar baling2 turbin untuk menggerakkan magnet tersebut.

jika suatu konduktor digerakkan memotong medan magnet akan timbul beda tegangan di ujung2 konduktor tsb. Tegangannya akan naik saat mendekati medan dan turun saat menjauhi. Sehingga listrik yg timbul dalam siklus: positif-nol-negatif-nol (AC). Generator DC membalik arah arus saat tegangan negatif, menggunakan mekanisme cincin-belah, sehingga hasilnya jadi siklus: positif-nol-positif-nol (DC]

Beda Generator listrik DC dan AC
Generator DC : generator arus searah
Generator AC : generator arus bolak balik
Generator DC menggunakan "Comutator".
Generator AC menggunakan "Slip ring".

Generator atau pembangkit listrik yang sederhana dapat ditemukan pada sepeda. Pada sepeda, biasanya dinamo digunakan untuk menyalakan lampu. Caranya ialah bagian atas dinamo (bagian yang dapat berputar) dihubungkan ke roda sepeda. Pada proses itulah terjadi perubalian energi gerak menjadi energi listrik. Generator (dinamo) merupakan alat yang prinsip kerjanya berdasarkan induksi elektromagnetik. Alat ini pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWd4MNu0B_bHBm0L5ulZ6HAKS6TnSRmlO23zr4jkumgfydz6rqFpI1oFBWyMhyOU9S0DdMVtbMQGKnYsuXuBEX_WByGhPcQBjufQaJSgn9vzwGWpDgwDOdHGyzRkIXTqcIszt6LsikwLI/s1600/cara_kerja_generator.gif
Berkebalikan dengan motor listrik, generator adalah mesin yang mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. Energi kinetik pada generator dapat juga diperoleh dari angin atau air terjun. Berdasarkan arus yang dihasilkan. Generator dapat dibedakan menjadi dua rnacam, yaitu generator AC dan generator DC. Generator AC menghasilkan arus bolak-balik (AC) dan generator DC menghasilkan arus searah (DC). Baik arus bolak-balik maupun searah dapat digunakan untuk penerangan dan alat-alat pemanas.

Pembangkitan listrik

Secara umum, listrik dihasilkan oleh sebuah pembangkit, atau lebih mudah disebut generator. Prinsip pembangkitan listrik dari sebuah generator, mirip-mirip dengan pelajaran fisika tentang GGL, gaya gerak listrik, kecuali Generator akan menghasilkan listrik tiga fase.

Analogi mudahnya adalah dinamo di sepeda anda (kalau ada) yang bisa membuat lambu sepeda anda menyala bila dinamo tadi dihubungkan dengan roda, biasanya roda depan.

Bila kita upscale kedalam skala industri, maka anggap saja generator tadi dihubungkan dengan tenaga penggeraknya sehingga dapat berputar dan menghasilkan listrik.
PLTU adalah pembangkit yang menggunakan uap untuk memutar turbinnya yang akan menggerakkan generator dan akhirnya menghasilkan listrik. Uap ini dihasilkan oleh proses pemanasan yang terjadi di Boiler.
Uap yang dihasilkan oleh boiler tentu saja tidak sama dengan uap yang keluar pada saat kita memasak air di dapur. Pemanasan di boiler pada pembangkit ini demikian panasnya sehingga uap yang dihasilkan akan berada pada fase superheated, uap yang penuh energi inilah yang “dihantamkan” ke bilah-bilah turbin, sehingga turbin akan berputar dan menghasilkan listrik melalui generatornya.
Karena rumitnya proses dari mulai memanaskan uap sampai dengan mulai memutar turbin selain juga karena adanya inersia termodinamika dalam sistemnya, maka PLTU yang di hot start baru mulai berproduksi setelah kurang lebih 5 jam. Bila proses pembangkitan dimulai dengan cold start, maka bisa ditebak, kurang lebih butuh 16 jam untuk mulai menghasilkan listrik.
skematik pembangkit listrik


Pembangkit Listrik Tenaga Uap adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk utama pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang di hubungkan ke turbin dimana untuk memutar turbin diperlukan energi kinetik dari uap panas atau kering. Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama batu-bara dan minyak bakar serta MFO untuk start awal.
http://1.bp.blogspot.com/_2nW2tr30XR8/TS8nSNhuG9I/AAAAAAAAALk/wXHz_WuIUDc/s1600/pltu-banten-01.jpg
Pembangkit Listrik Tenaga Uap
PLTU yang pertama kali beroperasi di Indonesia yaitu pada tahun 1962 dengan kapasitas 25 MW, suhu 500 ¼C, tekanan 65 Kg/cm2, boiler masih menggunakan pipa biasa dan pendingin generator dilakukan dengan udara. Kemajuan pada PLTU yang pertama adalah boiler sudah dilengkapi pipa dinding dan pendingin generator dilakukan dengan hidrogen, namun kapasitasnya masih 25 MW. Bila dayanya ditingkatkan dari 100 - 200 MW, maka boilernya harus dilengkapi super hiter, ekonomizer dan tungku tekanan. Kemudian turbinnya bisa melakukan pemanasan ulang dan arus ganda dan pendingin generatornya masih menggunakan hidrogen. Hanya saja untuk kapasitas 200 MW uap yang dihasilkan mempunyai tekanan 131,5 Kg/cm2 dan suhu 540 ¼C dan bahan bakarnya masih menggunakan minyak bumi.

Ketika kapasitas PLTU sudah mencapai 400 MW maka bahan bakarnya sudah tidak menggunakan minyak bumi lagi melainkan batu bara. Batu bara yang dipakai secara garis besar dibagi menjadi dua bagian yaitu batu bara berkualitas tinggi dan batu bara berkualitas rendah. Bila batu bara yang dipakai kualitasnya baik maka akan sedikit sekali menghasilkan unsur berbahaya, sehingga tidak begitu mencemari lingkungan. Sedang bila batu bara yang dipakai mutunya rendah maka akan banyak menghasilkan unsur berbahaya seperti Sulfur, Nitrogen dan Sodium. Apalagi bila pembakarannya tidak sempurna maka akan dihasilkan pula unsur beracun seperti CO, akibatnya daya guna menjadi rendah.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXQyzFTZgJ9fEgtZjFaT1E7OWtvEyWgJ-AKs0fSK_eeKEC6AdPvEZ_1k3P8_H3QUDO0NswH7WY4i7LmX5BG1usAfjvzVbmF0oNmmJ3u6fRv0vKoE76KZVRKk01OZf_AfBPuQX9zSN2Gpc/s400/pltu.bmp
Skema PLTU Batu Bara
PLTU batu bara di Indonesia yang pertama kali dibangun adalah di Suryalaya pada tahun1984 dengan kapasitas terpasang 4 x 400 MW. Kemudian PLTU Bukit Asam dengan kapasitas 2 x 65 MW pada tahun 1987. Dan pada tahun 1993-an beroperasi pula PLTU Paiton 1 dan 2 masing-masing dengan kapasitas 400 MW. Kemudian PLTU Suryalaya akan dikembangkan dari unit 5 - 7 dengan kapasitas 600 MW/unit. PLTU batu bara pada tahun 1994 kapasitasnya sudah mencapai 2.130 MW (16% dari total daya terpasang). Pada tahun 2003 kapasitasnya diperkirakan sekitar 12.100 MW (37%), tahun 2008/09 mencapai 24.570 MW (48%) dan pada tahun 2020 sekitar 46.000 MW. Sementara itu pemakaian batu bara pada tahun 1995 tercatat bahwa untuk menghasilkan energi listrik sebsar 17,3 Twh dibutuhkan batu bara sebanyak 7,5 juta ton. Dan pada tahun 2005 pemakaian batu bara diperkirakan mencapai 45,2 juta ton dengan energi listrik yang dihasilkan mencapai 104 Twh.

Banyaknya pemakaian batu bara tentunya akan menentukan besarnya biaya pembangunan PLTU. Harga batu bara itu sendiri ditentukan oleh nilai panasnya (Kcal/Kg), artinya bila nilai panas tetap maka harga akan turun 1% pertahun. Sedang nilai panas ditentukan oleh kandungan zat SOx yaitu suatu zat yang beracun, jadi pada pembangkit harus dilengkapi alat penghisap SOx. Hal inilah yang menyebabkan biaya PLTU Batu bara lebih tinggi sampai 20% dari pada PLTU minyak bumi. Bila batu bara yang digunakan rendah kandungan SOx-nya maka pembangkit tidak perlu dilengkapi oleh alat penghisap SOx dengan demikian harga PLTU batu bara bisa lebih murah. Keunggulan pembangkit ini adalah bahan bakarnya lebih murah harganya dari minyak dan cadangannya tersedia dalam jumlah besar serta tersebar di seluruh Indonesia.
http://v-images2.antarafoto.com/gec/1297077301/ekonomi%20dan%20bisnis-harga-batu-bara-01.jpg



1.3 Macam-maca,m sistem utama pada PLTU
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) terdiri dari beberapa system utama, yaitu :
1. Turbine & Generator 
2. Boiler (Steam Generator)
3. Coal Handling System
4. Ash Handling System
5. Flue Gas System
6. Balance of Plant

Turbine & generator bisa dibilang sebagai the heart of the plant, karena dari bagian inilahenergi listrik dihasilkan. Generator yang berputar dengan kecepatan tetap, menghasilkanenergi listrik yang disalurkan ke jaringan interkoneksi dan selanjutnya didistribusikan kekonsumen.Steam turbine (turbin uap) yang berfungsi untuk memutar generator, terdiri dari HP (high- pressure) turbine, IP (intermediate-pressure) turbine dan LP (low-pressure) turbine.Turbine & generator memiliki beberapa peralatan pendukung, yaitu lubricating oil systemdan generator cooling system.Boiler (steam generator) berfungsi untuk mengubah air menjadi uap. Uap bertekanan sangattinggi yang dihasilkan boiler dipergunakan untuk memutar turbine. Boiler terbagi menjadi beberapa sub system, yaitu :
- Boiler house steel structure
- Pressure parts
- Coal system
- Air system
- Boiler cleaning systemBoiler (Steam Generator)
http://htmlimg2.scribdassets.com/6ye6fhy9fk1dhrf9/images/1-10320549a4.jpg
 
Sesuai dengan namanya, boiler house steel structure adalah bangunan struktur rangka baja, dimana di dalamnya terpasang semua peralatan steam generator. Bangunan rangka baja initingginya antara 15 m (PLTU kapasitas 7 MW) .
Pressure part system adalah bagian utama dari steam generator. Bagian inilah yang berfungsi untuk mengubah air menjadi uap bertekanan tinggi (superheated steam) dengan temperatur antara 300 ± 400 derajat C.Air yang disuplai ke boiler, pertama kali masuk ke economizer inlet header, terusdidistribusikan ke economizer elements, berkumpul kembali di eco outlet header lalu disalurkan ke steam drum. Economizer terletak di dalam backpass area (di bagian belakang boiler house), sementara steam drum ada di bagian depan roof area.
Dinamakan economizer karena bagian ini berfungsi untuk menaikkan temperatur air yang baru masuk boiler dengan cara memanfaatkan gas buang dari pembakaran cangkang/tankosdi furnace area (combustion chamber). Dengan pemanasan awal di economizer ini effisiensiketel uap dapat ditingkatkan.
Akibat pemanasan secara konveksi di daerah furnace dan karena gaya gravitasi, air di dalamsteam drum air mengalami sirkulasi turun ke water wall lower header melalui pipadowncomers.Dari waterwall lower header air kembali mengalami sirkulasi karena panas,naik menuju water wall upper header melalui tube-tube water wall panel. Kemudian dariwaterwall upper header air dikembalikan ke steam drum melalui riser pipes.
Jadi akibat panas pembakaran cangkang/tankos air mengalami sirkulasi terus menerus.Sirkulasi ini menyebabkan air di water wall panel & steam drum sebagian berubah menjadiuap.
Pada PLTU berkapasitas besar, sirkulasi tersebut dibantu oleh Boiler water Circulating Pumpyang terpasang pada pipa downcomers bagian bawah. Sirkulasi yang lebih cepat akanmenyebabkan kecepatan perubahan air menjadi uap juga lebih besar.Di dalam steam drum terdapat separator yang berfungsi untuk memisahkan uap dari air. Uapyang sudah dipisahkan tersebut, dari steam drum disalurkan ke roof steam inlet header yangterhubung ke boiler roof panel. Boiler roof panel ini yang membawa uap ke belakang menuju backpass panel.dari backpass panel, uap disalurkan ke Low Temperature Superheater (LTS) yang ada didalam backpass area, di atas economizer elements. dari LTS uap disalurkan ke IntermediateTemperature Superheaters (ITS). Selanjutnya melalui pipa superheater-desuperheater, uapdibawa ke High Temperature Superheater (HTS) elements untuk menjalani proses pemanasanterakhir menjadi superheated steam.
ITS dan HTS elements lokasinya berada di dalam furnace (ruang pembakarancangkang/tankos ) bagian atas. Beberapa boiler manufacturers memberikan nama yang berbeda kepada LT, IT dan HT superheater.Dari High Temperature Superheater outlet header, superheated steam dengan temperature300-400 derajat C dan tekanan sangat tinggi disalurkan ke steam turbine melalui pipa mainsteam.
 
Pada PLTU berkapasitas kecil, uap tersebut masuk ke High Pressure Turbine, terus ke LowPressure Turbine dan keluar menuju condenser. Sedangkan pada PLTU berkapasitas besar,setelah memutar HP turbine uap tersebut dibawa kembali ke boiler melalui pipa cold reheat.Di dalam boiler uap tersebut mengalami pemanasan kembali di dalam Reheater elements.Reheater elements ini biasanya terletak di antara furnace area dan backpass area.Setelah mengalami pemanasan kembali, reheated steam disalurkan ke Intermediate PressureTurbine melalui pipa Hot Reheat. Setelah memutar Intermediate dan Low Pressure Turbine, baru uap keluar ke condenser.Setelah selesai memutar turbine, uap dibuang ke condenser yang posisinya tepat berada di bawah LP Turbine. Di dalam condenser uap tersebut diubah menjadi air untuk dipompakankembali ke dalam boiler.Condenser memerlukan air pendingin untk mengubah uap menjadi air. Beberapa PLTU memanfaatkan air laut sebagai pendingin condenser, sementara PLTU yang lain mempergunakan cooling tower untuk mendinginkan air condenser yang diputar terusmenerus dalam sistem tertutup (closed loop).Condenser system terdiri dari beberapa peralatan utama, yaitu condenser itu sendiri,condenser tube cleaning system, condenser vaccum system dan condensate pump. Condenser vaccum system berfungsi untuk menjaga agar tekanan di dalam condenser selalu lebih kecildari tekanan atmosfer. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan plant efficiency dari PLTU.Water Treatment plant berfungsi untuk memproduksi semua kebutuhan air bagi operasionalPLTU. Pada dasarnya ada 2 jenis air yang dibutuhkan PLTU. Yang pertama adalahdemineralized water (demin water) untuk mensuplai boiler dalam memproduksi uap penggerak turbin. Disebut demineralized water karena air tersebut sudah dihilangkankandungan mineralnya.Yang kedua adalah raw water yang diperlukan untuk pendingin (cooling water) bagi mesin-mesin PLTU dan untuk dipergunakan sebagai service water.Secara umum water treatment system PLTU terdiri dari desalination plant untuk memprosesair laut atau air payau menjadi raw water, demineralized plant untuk memproduksi deminwater dan tanki-tanki atau kolam penyimpanan air.Sebagaimana saya tulis di muka, uap yang meninggalkan turbin masuk ke condenser untuk diubah kembali menjadi air. Air tersebut dipompa kembali masuk ke boiler untuk diprosesmenjadi superheated steam yang siap memutar turbin.Jadi di sini terjadi closed-loop system. Air dan uap diolah terus menerus dalam sistemtertutup untuk menggerakkan turbin uap (steam turbine). Meskipun demikian tetap ada air atau uap yang hilang sebagai system loses dalam proses tersebut. Maka selama PLTU beroperasi selalu diperlukan penambahan demin water baru secara kontinyu.Air yang dipompa masuk kembali ke dalam boiler biasa dikenal dengan nama boiler feedwater. Sistem yang mensuplai feedwater ini terdiri dari beberapa peralatan utama, yaitu :
 
- Feedwater pumps
- Feedwater tank yang dilengkapi dengan deaerator tank 
- Feedwater heaters

Feedwater tank berfungsi untuk menampung feedwater sebelum dipompa masuk ke boiler oleh feedwater pumps. Pada PLTU berkapasitas kecil, pompa feedwater digerakkan olehmotor listrik, sedangkan pada PLTU berkapasitas besar mempergunakan turbin uap mini.Untuk meningkatkan efisiensi PLTU, sebelum dipompa masuk ke boiler, feedwater harusdipanaskan terlebih dahulu hingga mencapai suhu tertentu. Pemanasan tersebut dilakukandengan heater (heat exchanger), yang berlangsung secara konduksi dengan memanfaatkanuap panas yang diambil (diektraksi) dari turbin. Jadi selain diteruskan ke condenser, adasejumlah kecil uap dari turbin yang diambil untuk memanaskan feedwater heater.
 Pembakaran
Agar pembakaran dalam combustion chamber berlangsung dengan baik perlu didukungdengan sistem suplai udara dan sitem pembuangan gas sisa pembakaran yang baik. Tugas inidilakukan oleh Air and Flue Gas System.Air and Flue Gas System terdiri dari Primary Air (PA) Fans, Forced Draft (FD) Fans,Induced Draft (ID) Fans, Air Heater, Primary Air Ducts, Secondary Air Ducts dan Flue GasDucts.Udara yang akan disuplai ke ruang pembakaran dipanaskan terlebih dahulu agar tercapaiefisiensi pembakaran yang baik. Pemanasan tersebut dilakukan oleh Air Heater dengan carakonduksi dengan memanfaatkan panas dari gas buang sisa pembakaran di dalam furnace.Ada 2 type Air Heater yang banyak dipakai di PLTU. Yang pertama air heater type
tubular, banyak dipakai di PLTU yang berkapasitas kecil. Sedangkan air heater type rotary lebihdipilih untuk PLTU kapasitas besar.Scondary Air Fans berfungsi untuk menghasilkan primary air yang diperlukan untuk mendorong cangkang/tankos dari chut ke ruang pembakaran. Forced Draft Fans berfungsiuntuk menghasilkan secondary air untuk mensuplai udara ke ruang pembakaran.
SedangkanInduced Draft Fans berfungsi untuk menyedot gas sisa pembakaran dari combustion chamber untuk dikeluarkan ke cerobong asap.
 
 http://htmlimg2.scribdassets.com/6ye6fhy9fk1dhrf9/images/5-25f72e6673.jpg
Secondary Air Duct system (warna biru)
 Flue Gas system adalah bagian yang sangat penting untuk menjaga agar PLTU tidak menyebabkan polusi berlebihan kepada lingkungan. Bagian dari flue gas system yang umumterdapat di semua PLTU adalah Electrostatic Precipitator (EP).Electrostatic Precipitator adalah alat penangkap debu cangkang/tankos. Sebelum dilepas keudara bebas, gas buang sisa pembakaran cangkang/tankos terlebih dahulu melewatielectrostatic precipitator untuk dikurangi semaksimal mungkin kandungan debunya. Bagianutama dari EP ini adalah housing (casing), internal parts yang terdiri dari discharge electrode,collecting plates dan hammering system, dan ash hoppers yang terletak di bagian bawahuntuk menampung abu.Pada beberapa PLTU modern ada lagi satu peralatan pengendali polusi yang terpasang antaraEP dan cerobong asap. Alat tersebut adalah Flue Gas Desulphurization (FGD) plant. Sesuaidengan namanya FGD berfungsi untuk mengurangi kadar sulphur dari gas buang. Kadar sulphur yang tinggi dikhawatirkan bisa menyebabkan terjadinya hujan asam yang berbahaya bagi
lingkungan.Bagian terakhir dari flue gas system adalah stack/chimney/cerobong asap yang berfungsiuntuk membuang gas sisa pembakaran.

2.1 Data Lapangan

Potret penggunaan listrik di Jawa dan Bali

Dalam pendistribusikan load ke seluruh pembangkit di pulau Jawa dan Bali secara umum dalam menghadapi demand pengguna listrik, maka dibentuk suatu unit bisnis baru oleh PLN yang diberi nama P3B (Penyaluran dan Pusat Penyalur Beban). P3B inilah yang –secara umum- mengatur kapan suatu pembangkit mulai beroperasi dan kapan tidak. Suatu pembangkit yang pada saat diminta untuk beroperasi tidak dapat melakukannya biasanya akan mendapatkan denda, dan seterusnya, dan seterusnya.

Untuk lebih mengenal karasteristik pembebanan listrik di pulau Jawa dan bali maka saya mengambil gambar ini dari website P3B (diambil jam 14:34)
Kurva beban PJB
Bisa dilihat bahwa grafik pembebanan di pulau Jawa dan Bali cukup banyak berfluktuasi dengan puncak beban di sekitar pukul 19:00

Dengan melihat grafik diatas dan waktu startup turbine yang berbeda-beda untuk setiap jenisnya, maka untuk pulau Jawa dan Bali, mau tidak mau pendistribusian beban harus melalui tiga jenis pembangkit, dengan pembangkit jenis uap menjadi pembangkit baseline, pembangkit jenis gas menjadi pengisi lubang di Baseline dan membantu menyangga beban puncak, dan pembangkit jenis Air menjadi penyangga beban puncak saja.
Melihat kurva diatas pula, maka kebijakan mengenai pembangunan pembangkit baru juga harus merefleksikan kurva demand sesuai dengan proyeksi kebutuhan listrik dimasa depan.

Beberapa skenario lain menyangga kebutuhan listrik Jawa-Bali
Kurva 01
Menurut saya, membangun PLTU baru sebanyak 100 buah dengan grafik kurva load yang sangat fluktuatif juga bukan pilihan bagus, mengingat akan banyak sekali energi yang akan terbuang percuma, terlebih bila semuanya misalnya berupa PLTU. Disinilah desain besar perlistrikan nasional menjadi hal yang diperlukan dalam menentukan arah kebijakan kedepannya.


kurva 02
Membangun terlalu banyak reaktif powerplant juga tidak akan begitu menguntungkan dari segi bisnis maka walaupun mungkin efisien. Hal ini dikarenakan break event point suatu powerplant sedikit banyak tergantung dari running hoursnya, sehingga PLTG yang hanya hidup dari jam 16:00 sampai 21:00 mungkin akan mencapai BEP let say..100 tahun lagi mungkin :D
Dengan memperhitungkan berbagai hal, maka nantinya akan terlihat berapa powerplant yang harus menjadi base load powerplant dan berapa yang menjadi powerplant mendukung peak, disinilah kemudian peran P3B menjadi krusial.


DAFTAR PUSTAKA
http://anthronic.com/?itemid=278
http://carakerja-pengertian.blogspot.com/2011/03/cara-kerja-pengertian-generator.html
http://www.scribd.com/doc/80048081/Pembangkit-Listrik-Tenaga-Uap
http://ezkhelenergy.blogspot.com/2011/07/pembangkit-listrik-tenaga-uap-adalah.html





3 komentar:

  1. Thank's gan....
    sangat membantu sekali...

    BalasHapus
  2. Thanks minta ijin ambil materinya y

    BalasHapus
  3. Chemical Boiler
    Kegunaan
    - Mencegah Terjadinya Korosi Dan Karat Serta Kerak Air Pada Ketel
    - Menghilangkan Keasaman Air
    - Dapat Menahan Lumpur Air Sehingga Mudah Dicerat Waktu Pembuangan Air
    - Bereaksi Kimiawi Dengan Kesadahan Air Dalam Ketel Dengan Membentuk Lumpur Air

    Keuntungan
    - Bersifat Multi Fungsi Untuk Memelihara Air Ketel, Mudah Pemakaian Dan Pengontrolannya Dengan Test Kit Yang Sederhana
    - Dapat Mempertahankan Kapasitas Produksi Steam
    - Dapat Memperpanjang Umur Tekhnis Ketel, Terutama Pipa-Pipanya

    Boiler Water Treatment
    Corrosion Inhibitor
    Sulfite As Corrosion Inhibitor
    Amines As Corrosion Inhibitor
    Dispersant And Scale Inhibitor
    Combined Dispersant And Scale Inhibitor
    Sludge Dispersant And Scale Inhibitor
    Dispersant Based And Scale Inhibitor
    Scale Inhibitor
    Corrosion And Scale Inhibitor
    Kami Specialist Chemical Inovator For :
    * Boiler Water Treatment
    * Cooling Water Treatment
    * Microbiocide

    Produk istimewa dan sangat ampuh .
    Mengatasi Kerak air, Korosive, Oxygen, Scavenger dan Anti Lumut.

    Harga Competitive , dijamin Mutu.

    HUBUNGI :
    TOMMY.K
    (0813-1084-9918)



    BalasHapus