PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP ( PLTU
)
NPM :14410613
JUR-FAK-TH : TEKNIK ELEKTRO-TEKNOLOGI INDUSTRI-2010
BLOG : http://startlight99.blogspot.com/
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI …………………………….………………………………………. ii
BAB I (PENDAHULUAN)
I.1. Latar Belakang ………………………………………………………………. 1
I.2. Tujuan Penulisan …………………………………………………………….. 1
I.3. Batasan Masalah ………………………………………………….…………. 1
BAB II (PEMBAHASAN)
II.1.Teori( Cara Kerja Generator) ……………………………………………….3
1.2 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ……………………..……….. 4
1.3 Macam-maca,m sistem utama pada PLT ………………………………..… 8
2.1 Data Lapangan…………………………………………………….. 14
DAFTAR PUSTAKA …………………………………..……………………… 171.2 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ……………………..……….. 4
1.3 Macam-maca,m sistem utama pada PLT ………………………………..… 8
2.1 Data Lapangan…………………………………………………….. 14
BAB
I
1.1 Latar Belakang
Listrik di Indonesia,
menurut yang dilansir dari Koran Kompas beberapa waktu yang lalu sedang krisis.
Beberapa pembangkit yang seharusnya menyuplai listrik ke pulau Jawa dan Bali
mengalami kerusakan atau setidaknya mengalami penurunan daya listrik. Hal ini
tentu saja membuat gusar beberapa orang, terutama yang nantinya mungkin akan
mengalami pemadaman. Tapi sebenarnya seberapa tahu kita terhadap masalah ini?
Atau lebih umumnya, apakah anda mengetahui bagaimana sebenarnya listrik
diproduksi dan didistribusikan?
Untuk menjawab pertanyaan itulah, kenapa akhirnya saya mencoba membuat artikel umum mengenai pengetahuan perlistrikan kita, dan ingin mengajak pembaca untuk lebih melihat kedalam mengenai produksi listrik, khususnya di Jawa dan Bali.
Untuk menjawab pertanyaan itulah, kenapa akhirnya saya mencoba membuat artikel umum mengenai pengetahuan perlistrikan kita, dan ingin mengajak pembaca untuk lebih melihat kedalam mengenai produksi listrik, khususnya di Jawa dan Bali.
Jenis
pembangkit listrik :
Sebelum kita beranjak lebih jauh,
maka sebelumnya saya mau mengajak anda untuk mengenal jenis-jenis pembangkit
yang ada di Dunia saat ini.
Bila kita melakukan klasifikasi dari sisi bahan bakar, maka pembangkit akan dibagi menjadi beberapa jenis yang anda pasti sudah familiar:
Bila kita melakukan klasifikasi dari sisi bahan bakar, maka pembangkit akan dibagi menjadi beberapa jenis yang anda pasti sudah familiar:
- Batubara
- Nuklir
- Gas
- Panas Bumi
- Biogas
- Matahari, dan lainnya.
Dalam makalah ini saya
akan membahas tentang Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU)
1.2 Tujuan Penulisan
- Untuk mempermudah mahasiswa dalam memahami tentang PLTU
- Agar mahasiswa mengerti prinsip kerja PLTU
- Agar mahasiswa bisa mengoperasikan PLTU
- Agar mahasiswa paham tentang cara kerja generator
Masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini meliputi definisi, gambar, macam –macam (klasifikasi), prinsip kerja, pemasangan. Hal – hal diluar dari yang disebutkan tadi tidak akan dibahas dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1
Teori
Cara Kerja
Pengertian Generator; generator adalah meggunakan prinsip percobaannya
faraday yaitu memutar magnet dalam kumparan atau sebaliknya, ketika magnet
digerakkan dalam kumparan maka terjadi perubahan fluks gaya magnet (peribahan
arah penyebaran medan magnet) di dalam kumparan dan menembus tegak lurus
terhadap kumparan sehingga menyebabkan beda potensial antara ujung-ujung
kumparan (yang menimbulkan listrik). syarat utama, harus ada perubahan fluks
magnetik, jika tidak maka tidak akan timbul listrik. cara megubah fluks
magnetik adalah menggerakkan magnet dalam kumparan atau sebaliknya dengan
energi dari sumber lain, seperti angin dan air yang memutar baling2 turbin
untuk menggerakkan magnet tersebut.
jika suatu konduktor digerakkan memotong medan magnet akan timbul beda tegangan di ujung2 konduktor tsb. Tegangannya akan naik saat mendekati medan dan turun saat menjauhi. Sehingga listrik yg timbul dalam siklus: positif-nol-negatif-nol (AC). Generator DC membalik arah arus saat tegangan negatif, menggunakan mekanisme cincin-belah, sehingga hasilnya jadi siklus: positif-nol-positif-nol (DC]
Beda Generator listrik DC dan AC
Generator DC : generator arus searah
Generator AC : generator arus bolak balik
Generator DC menggunakan "Comutator".
Generator AC menggunakan "Slip ring".
jika suatu konduktor digerakkan memotong medan magnet akan timbul beda tegangan di ujung2 konduktor tsb. Tegangannya akan naik saat mendekati medan dan turun saat menjauhi. Sehingga listrik yg timbul dalam siklus: positif-nol-negatif-nol (AC). Generator DC membalik arah arus saat tegangan negatif, menggunakan mekanisme cincin-belah, sehingga hasilnya jadi siklus: positif-nol-positif-nol (DC]
Beda Generator listrik DC dan AC
Generator DC : generator arus searah
Generator AC : generator arus bolak balik
Generator DC menggunakan "Comutator".
Generator AC menggunakan "Slip ring".
Generator atau pembangkit listrik
yang sederhana dapat ditemukan pada sepeda. Pada sepeda, biasanya dinamo
digunakan untuk menyalakan lampu. Caranya ialah bagian atas dinamo (bagian yang
dapat berputar) dihubungkan ke roda sepeda. Pada proses itulah terjadi
perubalian energi gerak menjadi energi listrik. Generator (dinamo) merupakan
alat yang prinsip kerjanya berdasarkan induksi elektromagnetik. Alat ini
pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday.
Berkebalikan dengan motor listrik,
generator adalah mesin yang mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. Energi
kinetik pada generator dapat juga diperoleh dari angin atau air terjun.
Berdasarkan arus yang dihasilkan. Generator dapat dibedakan menjadi dua rnacam,
yaitu generator AC dan generator DC. Generator AC menghasilkan arus bolak-balik
(AC) dan generator DC menghasilkan arus searah (DC). Baik arus bolak-balik
maupun searah dapat digunakan untuk penerangan dan alat-alat pemanas.
Pembangkitan listrik
Secara umum, listrik dihasilkan oleh
sebuah pembangkit, atau lebih mudah disebut generator. Prinsip pembangkitan
listrik dari sebuah generator, mirip-mirip dengan pelajaran fisika tentang GGL,
gaya gerak listrik, kecuali Generator akan menghasilkan listrik tiga fase.
Analogi mudahnya adalah dinamo di sepeda anda (kalau ada) yang bisa membuat lambu sepeda anda menyala bila dinamo tadi dihubungkan dengan roda, biasanya roda depan.
Bila kita upscale kedalam skala industri, maka anggap saja generator tadi dihubungkan dengan tenaga penggeraknya sehingga dapat berputar dan menghasilkan listrik.
Analogi mudahnya adalah dinamo di sepeda anda (kalau ada) yang bisa membuat lambu sepeda anda menyala bila dinamo tadi dihubungkan dengan roda, biasanya roda depan.
Bila kita upscale kedalam skala industri, maka anggap saja generator tadi dihubungkan dengan tenaga penggeraknya sehingga dapat berputar dan menghasilkan listrik.
PLTU adalah pembangkit yang menggunakan uap untuk memutar
turbinnya yang akan menggerakkan generator dan akhirnya menghasilkan listrik.
Uap ini dihasilkan oleh proses pemanasan yang terjadi di Boiler.
Uap yang dihasilkan oleh boiler tentu saja tidak sama dengan uap yang keluar pada saat kita memasak air di dapur. Pemanasan di boiler pada pembangkit ini demikian panasnya sehingga uap yang dihasilkan akan berada pada fase superheated, uap yang penuh energi inilah yang “dihantamkan” ke bilah-bilah turbin, sehingga turbin akan berputar dan menghasilkan listrik melalui generatornya.
Karena rumitnya proses dari mulai memanaskan uap sampai dengan mulai memutar turbin selain juga karena adanya inersia termodinamika dalam sistemnya, maka PLTU yang di hot start baru mulai berproduksi setelah kurang lebih 5 jam. Bila proses pembangkitan dimulai dengan cold start, maka bisa ditebak, kurang lebih butuh 16 jam untuk mulai menghasilkan listrik.
Uap yang dihasilkan oleh boiler tentu saja tidak sama dengan uap yang keluar pada saat kita memasak air di dapur. Pemanasan di boiler pada pembangkit ini demikian panasnya sehingga uap yang dihasilkan akan berada pada fase superheated, uap yang penuh energi inilah yang “dihantamkan” ke bilah-bilah turbin, sehingga turbin akan berputar dan menghasilkan listrik melalui generatornya.
Karena rumitnya proses dari mulai memanaskan uap sampai dengan mulai memutar turbin selain juga karena adanya inersia termodinamika dalam sistemnya, maka PLTU yang di hot start baru mulai berproduksi setelah kurang lebih 5 jam. Bila proses pembangkitan dimulai dengan cold start, maka bisa ditebak, kurang lebih butuh 16 jam untuk mulai menghasilkan listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap adalah
pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi
listrik. Bentuk utama pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang di
hubungkan ke turbin dimana untuk memutar turbin diperlukan energi kinetik dari
uap panas atau kering. Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam
bahan bakar terutama batu-bara dan minyak bakar serta MFO untuk start awal.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap
|
PLTU yang pertama kali beroperasi di
Indonesia yaitu pada tahun 1962 dengan kapasitas 25 MW, suhu 500 ¼C, tekanan 65
Kg/cm2, boiler masih menggunakan pipa biasa dan pendingin generator dilakukan
dengan udara. Kemajuan pada PLTU yang pertama adalah boiler sudah dilengkapi
pipa dinding dan pendingin generator dilakukan dengan hidrogen, namun
kapasitasnya masih 25 MW. Bila dayanya ditingkatkan dari 100 - 200 MW, maka boilernya
harus dilengkapi super hiter, ekonomizer dan tungku tekanan. Kemudian turbinnya
bisa melakukan pemanasan ulang dan arus ganda dan pendingin generatornya masih
menggunakan hidrogen. Hanya saja untuk kapasitas 200 MW uap yang dihasilkan
mempunyai tekanan 131,5 Kg/cm2 dan suhu 540 ¼C dan bahan bakarnya masih
menggunakan minyak bumi.
Ketika kapasitas PLTU sudah mencapai
400 MW maka bahan bakarnya sudah tidak menggunakan minyak bumi lagi melainkan
batu bara. Batu bara yang dipakai secara garis besar dibagi menjadi dua bagian
yaitu batu bara berkualitas tinggi dan batu bara berkualitas rendah. Bila batu
bara yang dipakai kualitasnya baik maka akan sedikit sekali menghasilkan unsur
berbahaya, sehingga tidak begitu mencemari lingkungan. Sedang bila batu bara
yang dipakai mutunya rendah maka akan banyak menghasilkan unsur berbahaya
seperti Sulfur, Nitrogen dan Sodium. Apalagi bila pembakarannya tidak sempurna
maka akan dihasilkan pula unsur beracun seperti CO, akibatnya daya guna menjadi
rendah.
Skema PLTU Batu Bara
|
PLTU batu bara di Indonesia yang
pertama kali dibangun adalah di Suryalaya pada tahun1984 dengan kapasitas
terpasang 4 x 400 MW. Kemudian PLTU Bukit Asam dengan kapasitas 2 x 65 MW pada
tahun 1987. Dan pada tahun 1993-an beroperasi pula PLTU Paiton 1 dan 2
masing-masing dengan kapasitas 400 MW. Kemudian PLTU Suryalaya akan
dikembangkan dari unit 5 - 7 dengan kapasitas 600 MW/unit. PLTU batu bara pada
tahun 1994 kapasitasnya sudah mencapai 2.130 MW (16% dari total daya
terpasang). Pada tahun 2003 kapasitasnya diperkirakan sekitar 12.100 MW (37%),
tahun 2008/09 mencapai 24.570 MW (48%) dan pada tahun 2020 sekitar 46.000 MW.
Sementara itu pemakaian batu bara pada tahun 1995 tercatat bahwa untuk
menghasilkan energi listrik sebsar 17,3 Twh dibutuhkan batu bara sebanyak 7,5
juta ton. Dan pada tahun 2005 pemakaian batu bara diperkirakan mencapai 45,2
juta ton dengan energi listrik yang dihasilkan mencapai 104 Twh.
Banyaknya pemakaian batu bara
tentunya akan menentukan besarnya biaya pembangunan PLTU. Harga batu bara itu
sendiri ditentukan oleh nilai panasnya (Kcal/Kg), artinya bila nilai panas
tetap maka harga akan turun 1% pertahun. Sedang nilai panas ditentukan oleh kandungan
zat SOx yaitu suatu zat yang beracun, jadi pada pembangkit harus dilengkapi
alat penghisap SOx. Hal inilah yang menyebabkan biaya PLTU Batu bara lebih
tinggi sampai 20% dari pada PLTU minyak bumi. Bila batu bara yang digunakan
rendah kandungan SOx-nya maka pembangkit tidak perlu dilengkapi oleh alat
penghisap SOx dengan demikian harga PLTU batu bara bisa lebih murah. Keunggulan
pembangkit ini adalah bahan bakarnya lebih murah harganya dari minyak dan
cadangannya tersedia dalam jumlah besar serta tersebar di seluruh Indonesia.
1.3 Macam-maca,m
sistem utama pada PLTU
Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU) terdiri dari beberapa system utama, yaitu :
1. Turbine
& Generator
2. Boiler (Steam Generator)
3. Coal Handling System
4. Ash
Handling System
5. Flue Gas System
6. Balance of
Plant
Turbine &
generator bisa dibilang sebagai the heart of the plant, karena dari bagian
inilahenergi listrik dihasilkan. Generator
yang berputar dengan kecepatan tetap, menghasilkanenergi listrik yang disalurkan ke jaringan interkoneksi dan selanjutnya
didistribusikan kekonsumen.Steam turbine (turbin uap) yang berfungsi untuk
memutar generator, terdiri dari HP (high- pressure) turbine, IP
(intermediate-pressure) turbine dan LP (low-pressure) turbine.Turbine & generator memiliki beberapa
peralatan pendukung, yaitu lubricating oil systemdan generator cooling
system.Boiler (steam generator) berfungsi untuk mengubah air menjadi uap. Uap
bertekanan sangattinggi yang dihasilkan boiler dipergunakan untuk memutar
turbine. Boiler terbagi menjadi beberapa sub system, yaitu :
- Boiler house steel structure
- Pressure parts
- Coal system
- Air system
- Boiler cleaning systemBoiler
(Steam Generator)
Sesuai dengan namanya, boiler house steel structure
adalah bangunan struktur rangka baja, dimana di dalamnya terpasang semua peralatan steam generator.
Bangunan rangka baja initingginya antara 15
m (PLTU kapasitas 7 MW) .
Pressure part
system adalah bagian utama dari steam generator. Bagian inilah yang berfungsi untuk mengubah air menjadi uap
bertekanan tinggi (superheated steam) dengan temperatur antara 300 ± 400 derajat C.Air yang disuplai ke
boiler, pertama kali masuk ke economizer inlet header, terusdidistribusikan ke
economizer elements, berkumpul kembali di eco outlet header lalu disalurkan ke
steam drum. Economizer terletak di dalam backpass area (di bagian
belakang boiler house), sementara steam drum ada di bagian depan roof
area.
Dinamakan
economizer karena bagian ini berfungsi untuk menaikkan temperatur air
yang baru masuk boiler dengan cara memanfaatkan gas buang dari pembakaran
cangkang/tankosdi furnace area (combustion chamber). Dengan pemanasan awal di
economizer ini effisiensiketel uap dapat ditingkatkan.
Akibat
pemanasan secara konveksi di daerah furnace dan karena gaya gravitasi, air di
dalamsteam drum air mengalami sirkulasi
turun ke water wall lower header melalui pipadowncomers.Dari waterwall lower
header air kembali mengalami sirkulasi karena panas,naik menuju water wall upper header melalui tube-tube water wall panel.
Kemudian dariwaterwall upper header air dikembalikan ke steam drum melalui
riser pipes.
Jadi akibat
panas pembakaran cangkang/tankos air mengalami sirkulasi terus
menerus.Sirkulasi ini menyebabkan air di water wall panel & steam drum
sebagian berubah menjadiuap.
Pada PLTU berkapasitas besar,
sirkulasi tersebut dibantu oleh Boiler water Circulating Pumpyang terpasang pada pipa downcomers bagian bawah.
Sirkulasi yang lebih cepat akanmenyebabkan kecepatan perubahan air menjadi uap
juga lebih besar.Di dalam steam drum terdapat separator yang berfungsi untuk
memisahkan uap dari air. Uapyang sudah dipisahkan tersebut, dari steam drum
disalurkan ke roof steam inlet header yangterhubung ke boiler roof panel.
Boiler roof panel ini yang membawa uap ke belakang menuju backpass panel.dari
backpass panel, uap disalurkan ke Low Temperature Superheater (LTS) yang ada didalam backpass area, di atas economizer elements.
dari LTS uap disalurkan ke IntermediateTemperature Superheaters (ITS).
Selanjutnya melalui pipa superheater-desuperheater, uapdibawa ke High
Temperature Superheater (HTS) elements untuk menjalani proses pemanasanterakhir menjadi superheated steam.
ITS dan HTS
elements lokasinya berada di dalam furnace (ruang pembakarancangkang/tankos )
bagian atas. Beberapa boiler manufacturers memberikan nama yang berbeda
kepada LT, IT dan HT superheater.Dari High Temperature Superheater outlet header, superheated
steam dengan temperature300-400 derajat C
dan tekanan sangat tinggi disalurkan ke steam turbine melalui pipa mainsteam.
Pada PLTU
berkapasitas kecil, uap tersebut masuk ke High Pressure Turbine, terus ke
LowPressure Turbine dan keluar menuju condenser. Sedangkan pada PLTU
berkapasitas besar,setelah memutar HP turbine uap tersebut dibawa kembali ke
boiler melalui pipa cold reheat.Di dalam boiler uap tersebut mengalami
pemanasan kembali di dalam Reheater elements.Reheater elements ini biasanya
terletak di antara furnace area dan backpass area.Setelah mengalami pemanasan kembali,
reheated steam disalurkan ke Intermediate PressureTurbine melalui pipa Hot
Reheat. Setelah memutar Intermediate dan Low Pressure Turbine, baru uap keluar ke condenser.Setelah
selesai memutar turbine, uap dibuang ke condenser yang posisinya tepat berada
di bawah LP Turbine. Di dalam condenser uap tersebut diubah menjadi air
untuk dipompakankembali ke dalam boiler.Condenser memerlukan air pendingin untk
mengubah uap menjadi air. Beberapa PLTU memanfaatkan air laut sebagai
pendingin condenser, sementara PLTU yang lain mempergunakan
cooling tower untuk mendinginkan air condenser yang diputar terusmenerus dalam
sistem tertutup (closed loop).Condenser system terdiri dari beberapa peralatan
utama, yaitu condenser itu sendiri,condenser tube cleaning system, condenser
vaccum system dan condensate pump. Condenser vaccum system berfungsi untuk
menjaga agar tekanan di dalam condenser selalu lebih kecildari tekanan
atmosfer. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan plant efficiency dari PLTU.Water
Treatment plant berfungsi untuk memproduksi semua kebutuhan air bagi
operasionalPLTU. Pada dasarnya ada 2 jenis air yang dibutuhkan PLTU. Yang
pertama adalahdemineralized water (demin water) untuk mensuplai boiler dalam
memproduksi uap penggerak turbin. Disebut demineralized water
karena air tersebut sudah dihilangkankandungan
mineralnya.Yang kedua adalah raw water yang diperlukan untuk pendingin (cooling
water) bagi mesin-mesin PLTU dan untuk dipergunakan sebagai service
water.Secara umum water treatment system PLTU terdiri dari desalination plant
untuk memprosesair laut atau air payau menjadi raw water, demineralized plant
untuk memproduksi deminwater dan tanki-tanki atau kolam penyimpanan air.Sebagaimana saya tulis di muka, uap yang
meninggalkan turbin masuk ke condenser untuk diubah kembali menjadi air.
Air tersebut dipompa kembali masuk ke boiler untuk diprosesmenjadi superheated
steam yang siap memutar turbin.Jadi di sini terjadi closed-loop system. Air dan
uap diolah terus menerus dalam sistemtertutup untuk menggerakkan turbin
uap (steam turbine). Meskipun demikian tetap ada air atau uap yang hilang sebagai system loses dalam
proses tersebut. Maka selama PLTU beroperasi selalu diperlukan penambahan
demin water baru secara kontinyu.Air yang dipompa masuk kembali ke dalam boiler
biasa dikenal dengan nama boiler feedwater. Sistem yang mensuplai
feedwater ini terdiri dari beberapa peralatan utama, yaitu :
- Feedwater pumps
- Feedwater tank yang dilengkapi
dengan deaerator tank
- Feedwater heaters
Feedwater tank
berfungsi untuk menampung feedwater sebelum dipompa masuk ke boiler oleh feedwater pumps. Pada PLTU berkapasitas kecil, pompa
feedwater digerakkan olehmotor listrik,
sedangkan pada PLTU berkapasitas besar mempergunakan turbin uap mini.Untuk
meningkatkan efisiensi PLTU, sebelum dipompa masuk ke boiler, feedwater harusdipanaskan
terlebih dahulu hingga mencapai suhu tertentu. Pemanasan tersebut dilakukandengan heater (heat exchanger), yang berlangsung
secara konduksi dengan memanfaatkanuap panas yang diambil (diektraksi) dari
turbin. Jadi selain diteruskan ke condenser, adasejumlah kecil uap dari turbin
yang diambil untuk memanaskan feedwater heater.
Pembakaran
Agar
pembakaran dalam combustion chamber berlangsung dengan baik perlu
didukungdengan sistem suplai udara dan sitem pembuangan gas sisa pembakaran
yang baik. Tugas inidilakukan oleh Air and Flue Gas System.Air and Flue Gas
System terdiri dari Primary Air (PA) Fans, Forced Draft (FD) Fans,Induced Draft
(ID) Fans, Air Heater, Primary Air Ducts, Secondary Air Ducts dan Flue GasDucts.Udara yang akan disuplai ke ruang pembakaran
dipanaskan terlebih dahulu agar tercapaiefisiensi
pembakaran yang baik. Pemanasan tersebut dilakukan oleh Air Heater dengan
carakonduksi dengan memanfaatkan panas dari gas buang sisa pembakaran di dalam
furnace.Ada 2 type Air Heater yang banyak dipakai di PLTU. Yang pertama air
heater type
tubular, banyak
dipakai di PLTU yang berkapasitas kecil. Sedangkan air heater type rotary
lebihdipilih untuk PLTU kapasitas besar.Scondary Air Fans berfungsi untuk
menghasilkan primary air yang diperlukan untuk mendorong cangkang/tankos
dari chut ke ruang pembakaran. Forced Draft Fans berfungsiuntuk menghasilkan
secondary air untuk mensuplai udara ke ruang pembakaran.
SedangkanInduced
Draft Fans berfungsi untuk menyedot gas sisa pembakaran dari combustion
chamber untuk dikeluarkan ke cerobong asap.
Secondary
Air Duct system (warna biru)
Flue Gas system adalah bagian yang sangat penting untuk menjaga agar
PLTU tidak menyebabkan polusi berlebihan kepada lingkungan. Bagian dari
flue gas system yang umumterdapat di semua PLTU adalah Electrostatic
Precipitator (EP).Electrostatic Precipitator adalah alat penangkap debu
cangkang/tankos. Sebelum dilepas keudara
bebas, gas buang sisa pembakaran cangkang/tankos terlebih dahulu melewatielectrostatic
precipitator untuk dikurangi semaksimal mungkin kandungan debunya. Bagianutama dari EP ini adalah housing (casing),
internal parts yang terdiri dari discharge electrode,collecting plates dan
hammering system, dan ash hoppers yang terletak di bagian bawahuntuk menampung
abu.Pada beberapa PLTU modern ada lagi satu peralatan pengendali polusi yang
terpasang antaraEP dan cerobong asap. Alat tersebut adalah Flue Gas
Desulphurization (FGD) plant. Sesuaidengan
namanya FGD berfungsi untuk mengurangi kadar sulphur dari gas buang.
Kadar sulphur yang tinggi dikhawatirkan bisa menyebabkan terjadinya hujan
asam yang berbahaya bagi
lingkungan.Bagian terakhir dari flue
gas system adalah stack/chimney/cerobong asap yang berfungsiuntuk membuang gas sisa pembakaran.
2.1 Data Lapangan
Potret penggunaan listrik di Jawa
dan Bali
Dalam pendistribusikan load ke seluruh pembangkit di pulau
Jawa dan Bali secara umum dalam menghadapi demand pengguna listrik, maka
dibentuk suatu unit bisnis baru oleh PLN yang diberi nama P3B (Penyaluran dan
Pusat Penyalur Beban). P3B inilah yang –secara umum- mengatur kapan suatu
pembangkit mulai beroperasi dan kapan tidak. Suatu pembangkit yang pada saat
diminta untuk beroperasi tidak dapat melakukannya biasanya akan mendapatkan
denda, dan seterusnya, dan seterusnya.
Untuk lebih mengenal karasteristik pembebanan listrik di pulau Jawa dan bali maka saya mengambil gambar ini dari website P3B (diambil jam 14:34)
Untuk lebih mengenal karasteristik pembebanan listrik di pulau Jawa dan bali maka saya mengambil gambar ini dari website P3B (diambil jam 14:34)
Bisa dilihat bahwa grafik pembebanan di pulau Jawa dan Bali cukup banyak berfluktuasi dengan puncak beban di sekitar pukul 19:00
Dengan melihat grafik diatas dan waktu startup turbine yang berbeda-beda untuk setiap jenisnya, maka untuk pulau Jawa dan Bali, mau tidak mau pendistribusian beban harus melalui tiga jenis pembangkit, dengan pembangkit jenis uap menjadi pembangkit baseline, pembangkit jenis gas menjadi pengisi lubang di Baseline dan membantu menyangga beban puncak, dan pembangkit jenis Air menjadi penyangga beban puncak saja.
Melihat kurva diatas pula, maka kebijakan mengenai pembangunan pembangkit baru juga harus merefleksikan kurva demand sesuai dengan proyeksi kebutuhan listrik dimasa depan.
Beberapa skenario lain menyangga kebutuhan listrik Jawa-Bali
Menurut saya, membangun PLTU baru sebanyak 100 buah dengan
grafik kurva load yang sangat fluktuatif juga bukan pilihan bagus, mengingat
akan banyak sekali energi yang akan terbuang percuma, terlebih bila semuanya
misalnya berupa PLTU. Disinilah desain besar perlistrikan nasional menjadi hal
yang diperlukan dalam menentukan arah kebijakan kedepannya.
Membangun terlalu banyak reaktif
powerplant juga tidak akan begitu menguntungkan dari segi bisnis maka walaupun
mungkin efisien. Hal ini dikarenakan break event point suatu powerplant sedikit
banyak tergantung dari running hoursnya, sehingga PLTG yang hanya hidup dari
jam 16:00 sampai 21:00 mungkin akan mencapai BEP let say..100 tahun lagi
mungkin :D
Dengan memperhitungkan berbagai hal,
maka nantinya akan terlihat berapa powerplant yang harus menjadi base load
powerplant dan berapa yang menjadi powerplant mendukung peak, disinilah
kemudian peran P3B menjadi krusial.
DAFTAR PUSTAKA
http://anthronic.com/?itemid=278http://carakerja-pengertian.blogspot.com/2011/03/cara-kerja-pengertian-generator.html
http://www.scribd.com/doc/80048081/Pembangkit-Listrik-Tenaga-Uap
http://ezkhelenergy.blogspot.com/2011/07/pembangkit-listrik-tenaga-uap-adalah.html
Thank's gan....
BalasHapussangat membantu sekali...
Thanks minta ijin ambil materinya y
BalasHapusChemical Boiler
BalasHapusKegunaan
- Mencegah Terjadinya Korosi Dan Karat Serta Kerak Air Pada Ketel
- Menghilangkan Keasaman Air
- Dapat Menahan Lumpur Air Sehingga Mudah Dicerat Waktu Pembuangan Air
- Bereaksi Kimiawi Dengan Kesadahan Air Dalam Ketel Dengan Membentuk Lumpur Air
Keuntungan
- Bersifat Multi Fungsi Untuk Memelihara Air Ketel, Mudah Pemakaian Dan Pengontrolannya Dengan Test Kit Yang Sederhana
- Dapat Mempertahankan Kapasitas Produksi Steam
- Dapat Memperpanjang Umur Tekhnis Ketel, Terutama Pipa-Pipanya
Boiler Water Treatment
Corrosion Inhibitor
Sulfite As Corrosion Inhibitor
Amines As Corrosion Inhibitor
Dispersant And Scale Inhibitor
Combined Dispersant And Scale Inhibitor
Sludge Dispersant And Scale Inhibitor
Dispersant Based And Scale Inhibitor
Scale Inhibitor
Corrosion And Scale Inhibitor
Kami Specialist Chemical Inovator For :
* Boiler Water Treatment
* Cooling Water Treatment
* Microbiocide
Produk istimewa dan sangat ampuh .
Mengatasi Kerak air, Korosive, Oxygen, Scavenger dan Anti Lumut.
Harga Competitive , dijamin Mutu.
HUBUNGI :
TOMMY.K
(0813-1084-9918)